Tanda-tanda anak terserang DBD
Jumat, 10 Februari 2023
Tabik Pun…..Nyow kabakh Sobat Sehat….
Tahukah sobat, berdasarkan data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kemenkes RI pada minggu ke-36, jumlah kumulatif kasus konfirmasi DBD dari bulan Januari s.d. September 2022 dilaporkan sebanyak 87.501 kasus dan 816 kematian (CFR 0,93%). Secara umum terjadi peningkatan kasus Dengue. Kasus paling banyak terjadi pada golongan umur 14-44 tahun (38,96%) dan 5-14 tahun (35,61%).
Kasus Demam Berdarah pada anak cukup meresahkan. Kita harus peduli terhadap kebersihan lingkungan apalagi saat musim hujan serta lebih waspada. Sebagai orangtua kita harus paham gejala DBD pada anak agar penanganan dapat cepat dan tepat.
Menurut Sri Rezeki Hadinegoro, guru besar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti terbagi menjadi dua, yaitu ringan dan berat. Kondisi infeksi dengue ringan ini disebut Demam Dengue. Demam dengue ini bisa menyebabkan pendarahan atau tidak. Sedangkan kondisi berat dari infeksi dengue disebut Demam Berdarah Dengue (DBD). Kondisi DBD ini tergolong berat, menyebabkan pendarahan dan dapat memiliki fase yang disebut syok.
Kenali dengan cermat tanda infeksi virus dengue dan tanda bahaya untuk penderita DBD terutama pada anak agar penanganan dapat segera diberikan…
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160304175105-255-115379/dbd-tak-selalu-sebabkan-pendarahan-dan-bintik-merah/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220923/3741130/masuk-peralihan-musim-kemenkes-minta-dinkes-waspadai-lonjakan-dbd/
@Fwns
#bapelkesprovinsilampung
#dinkesprovinsilampung
#widyaiswarabapelkeslampung
#lampungsehatberjaya